Selasa, 22 Maret 2011

Defini tentang luka bakar pada kulit dan tubuh menurut kedokteran

Definisinya sebagai berikut...

Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi. Luka ini dapat menyebabkan kerusakkan jaringan. luka atau Cadera lain yang termasuk luka bakar adalah sambaran petir, sengatan listrik, sinar X dan bahan korosif. Kerusakan kulit yang terjadi tergantung pada tinggi suhu dan lama kontak. Suhu minimal untuk dapat menghasilkan luka bakar adalah sekitar 44 °C dengan kontak sekurang-kurangnya 5 –6 jam. Suhu 65 °C dengan kontak selama 2 detik sudah cukup menghasilkan luka bakar yang tentu saja tidak bisa disepelekan.

Rasanya tidak tega menyaksikan luka kena air panas seperti ini:

persentuhan atau Kontak kulit dengan uap air panas selama 2 detik mengakibatkan suhu kulit pada kedalaman 1 mm dapat mencapai suhu 47 ° Celsius, air panas yang mempunyai suhu 60 ° C yang kontak dengan kulit dalam waktu 10 detik akan menyebabkan partial thickness skin loss dan diatas 70°C akan menyebabkan full thickness skin loss. Temperatur air yang digunakan untuk mandi adalah berkisar 36° C – 42° C. Pelebaran kapiler dibawah kulit mulai terjadi pada saat suhu mencapai 35 °C selama 120 detik, vesikel terjadi pada suhu 53 °C – 57 °C selama kontak 30 – 120 detik.

Faktor luasnya luka bakar pada bagian kulit sebagai langkah pencegahan risiko Luka parut dan percpatan penyembuhan pada luka kulit

Bagian pada tubuh untuk identifikasi luasnya luka bakar

memang tidak mudah, Penentuan luas luka bakar pada kulit adalah penting pada kasus – kasus dimana kematian terjadi lambat oleh karena luas dan derajad luka bakar sangat penting pengaruhnya terhadap prognosis dan managemen pengobatannya. Untuk perhitunngan luas luka bakar secara tradisional dihitung dengan menggunakan `Rule of Nines` dari Wallace. Dikatakan bahwa luka bakar yang terjadi dapat diindikasikan sebagai presentasi dari total permukaan yang terlibat oleh karena termal injury. Bila permukaan tubuh dihitung sebagai 100 %, maka kepala adalah 9 %, tiap – tiap ekstremitas bagian atas adalah 9 %, dada bagian depan adalah 18 %, bagian belakang adalah 18 5, tiap-tiap ekstremitas bagian bawah adalah 18 % dan leher 1 %. Lihat gambar diatas blog ini atau di bagian lainnya.


Rumus tersebut tidak dapat digunakan pada anak dan bayi karena relatif luas permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. Oleh karena itu, digunakan `Rule of ten` untuk bayi dan `Rule of 10-15-20` dari Lund and Browder untuk anak. Dasar presentasi yang digunakan dalam rumus tersebut adalah luas telapak tangan dianggap seluas 1 %.



Komposisi pakaian dapat menentukan derajad keparahan dan luasnya luka bakar. Kain katun murni akan mentransmisi lebih banyak energi thermal ke kulit dibandingkan dengan bahan katun polyester


Derajad dan luas luka bakar tergantung pada banyak faktor seperti jarak korban dengan api, lamanya eksposure ,bahkan pakaian yang digunakan korban pada waktu terjadinya kebakaran. Komposisi pakaian dapat menentukan derajad keparahan dan luasnya luka bakar. Kain katun murni akan mentransmisi lebih banyak energi thermal ke kulit dibandingkan dengan bahan katun polyester. . Bahan rajutan akan menghasilkan daerah luka bakar yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan bahan pintalan. Sehingga dapat dikatakan bahwa bila bahan yang dipakai bertambah berat maka daerah yang terbakar akan berkurang. Selain itu derajad luka bakar akan berkurang bila pakaian yang dipakai korban ketat dan mengelilingi tubuh